| Content Management System Berbasis Web
Pada suatu situs atau aplikasi, tentu Anda memiliki content yang
ditampilkan. Misalkan berita, produk, ataupun promosi-promosi tertentu.
Anda memerlukan suatu sistem untuk mengatur content tersebut, sistem
tersebut yang dikenal dengan Content Management System (CMS).
Sebuah CMS berbasis web memiliki fitur-fitur untuk memudahkan pekerjaan
Anda untuk mem-publish content situs Anda ke Internet agar semua orang
dapat menikmati content terbaru.
CMS yang baik tentu memudahkan pengguna dan menghindari kompleksitas
yang tidak diperlukan. Untuk membuat CMS tentu diperlukan kemampuan
programming yang baik, tapi untuk menggunakan CMS, tidak diperlukan
kemampuan programming dan memang bukan tugas pengguna CMS jika harus
melakukan kegiatan programming.
CMS dapat mendukung fitur-fitur sebagai berikut:
1. Melakukan import dan menciptakan dokumen dan materi multimedia.
2. Mengidentifikasi pengguna dan pengaturan content management.
3. Kemampuan untuk memberikan tugas dan tanggung jawab pada kategori content yang berlainan.
4. Definisi pengaturan content, dimana terdapat pemberitahuan untuk content yang berubah.
5. Kemampuan untuk melakukan tracking pada perubahan content.
6. Kemampuan untuk publish content.
Pada awalnya, CMS dikembangkan secara internal oleh organisasi yang
banyak melakukan web publishing, seperti majalah dan koran online, juga
newsletter.
Urutan Pengoperasian
Bayangkan tahap pengerjaan pada sebuah surat kabar secara manual,
dimulai dari tahap pertama. Seorang Content Creator membuat dokumen
atau berita baru, tugas selanjutnya berada pada tangan Copy Editor,
yang dapat menolak atau menyetujui, atau memberikan komentar pada
dokumen tersebut.
Kemudian seorang Layout Editor akan melakukan layout yang diperlukan,
setelah itu Chief Editor memiliki tanggung jawab untuk melakukan
publikasi dokumen tersebut.
Demikian pula pengoperasian pada CMS, yang membantu melakukan
pengontrolan masing-masing langkah pengoperasian diatas. Content dan
semua informasi terkait pada umumnya disimpan pada sebuah sistem
relational database yang tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda.
Secara contoh nyata, perubahan apa saja content yang dapat Anda lakukan
pada CMS? Walaupun bukan sebuah keharusan, pada sebuah CMS umumnya
Anda dapat melakukan perubahan content terhadap:
1. Block.
2. Module.
3. Theme.
Masing-masing akan dijelaskan secara terpisah.
Block
Block merupakan sebuah bagian yang membentuk website secara
keseluruhan. Contohnya suatu block header yang terdiri dari logo dan
kata pengantar, atau block footer yang berisi alamat perusahaan,
ataupun menu navigasi pada sisi kiri.
Block dapat digunakan pada setiap halaman website, sehingga Anda dapat
membayangkan betapa repotnya jika Anda hanya ingin mengubah alamat
perusahaan pada footer, Anda harus mengganti seluruh halaman yang ada!
Dengan block, potongan-potongan kode program dipisahkan dengan rapi dan
melalui CMS, Anda dapat melakukan perubahan terhadap masing-masing
block tersebut.
Module
Banyak modul yang membentuk sebuah situs, misalnya modul artikel, FAQ,
produk, gallery, dan lain sebagainya. Setiap modul penting sebaiknya
dibuat secara dinamis, dan dapat diupdate dengan mudah melalui CMS.
Aplikasi CMS juga sering kali menyertakan tools WYSIWYG editor untuk
memudahkan pengguna melakukan perubahan content. Seperti yang Anda
ketahui, browser menterjemahkan kode-kode tag HTML sehingga tampil
dengan format tertentu seperti huruf berjenis bold, italic, dan lain
sebagainya.
Tanpa menggunakan tools WYSIWYG editor, pengguna CMS harus mengetikkan
tag-tag HTML untuk membuat format-format tertentu,tetapi dengan tools
WYSIWYG editor, pengguna dapat mengetik dan memberikan format tulisan
dengan mudah sebagaimana layaknya menulis pada aplikasi word processing.
Beberapa WYSIWYG editor bahkan menyediakan icon-icon smiley yang gaul.
Pada CMS, juga mungkin terdapat modul khusus, seperti modul system dan
administrator. Penggunaannya dapat dikembangkan menjadi banyak hal,
seperti memberikan hak akses dan membuat tingkatan security bagi
pengguna.
Theme
Bagian theme sering berubah sesuai event yang tengah atau akan
berlangsung. Sebuah theme (tema) adalah tampilan kosmetik yang terdapat
pada setiap halaman website, dan mengontrol properti seperti warna dan
font.
Dengan Apa CMS dibuat?
Sebuah CMS berbasis web pada dasarnya sama dengan aplikasi web yang
telah Anda kenal. Anda perlu memiliki sistem relational database
seperti MySQL, Microsoft SQL Server, PostgreSQL dan lain sebagainya.
Sebagai bahasa pemrograman/script, Anda dapat menggunakan PHP, JSP,
ASP, ColdFusion dan lain sebagainya.
Apakah sebuah situs harus memiliki CMS? Jika situs Anda merupakan
sebuah web dinamis, jawabannya tentu sebaiknya Anda memiliki CMS.
Dengan CMS, Anda dapat melakukan pemeliharaan dan pembaharuan isi
website dengan mudah tanpa memiliki keahlian seorang webmaster!
Memilih Produk CMS
Terdapat cukup banyak aplikasi CMS sebagai sebuah paket produk yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda, walau tidak tertutup
kemungkinan untuk membuat sendiri CMS jika Anda memiliki team
developer.
Sebelum memilih CMS, terlebih dahulu Anda harus menuliskan tipe
perusahaan Anda sebagai titik awalnya, dapat dimulai dengan, apakah
perusahaan Anda merupakan perusahaan kecil, menengah, atau besar dan
sejauh mana kebutuhannya akan CMS, apakah keberadaan CMS akan menangani
kebutuhan Intranet maupun Internet.
Selanjutnya content yang akan dipublish oleh CMS. Apakah berupa halaman
web sederhana, atau halaman web yang kompleks dengan layout yang
spesifik, informasi dinamis dari database, dan lain sebagainya.
Sesuaikan tujuan dan strategi Anda, termasuk strategi jangka panjang
bisnis Anda. Beberapa kunci keunggulan CMS yang dapat Anda bandingkan
satu sama lain:
1. Workflow.
Kemudahan customize pada workflow yang digunakan oleh perusahaan Anda
menjadi salah satu kunci yang Anda perlukan. Pertimbangkan apakah CMS
yang Anda pilih dapat menjalankan workflow pada perusahaan Anda.
2. Security.
Merupakan faktor untuk memproteksi keamanan integritas content. Adanya
level security dan tracking/audit trail akan merupakan nilai tambah.
3. Report.
CMS harus menyediakan laporan dengan ruang lingkup yang luas. Baik
untuk level pengguna maupun administrator. Dukungan untuk menghasilkan
laporan yang dapat di customize juga dibutuhkan dalam beberapa kasus.
Termasuk adalah laporan untuk statistik penggunaan, misalnya penggunaan
harian, halaman dengan rating paling tinggi, ataupun penggunaan search
engine.
Selanjutnya dari sisi presentation, juga perlu dipertimbangkan dukungan
cross-browser, kecepatan akses, navigasi dan lain sebagainya.
Khusus jika Anda ingin membeli produk CMS, perhatikan training yang
Anda dapatkan, dokumentasi (untuk pengguna, administrator, dan
developer), garansi, persetujuan maintenance, resource yang diperlukan
(hardware, software, operating system), skill yang diperlukan untuk
menggunakan CMS tersebut, dan tentu saja harga dan referensi dimana CMS
tersebut pernah diimplementasi. Referensi berguna untuk membandingkan
karakteristik antara organisasi yang menjadi referensi dengan
organisasi Anda.
CMS Open Source
Jika pada operating system Anda telah mengenal platform open source,
kemudian tools developer atau relational database berbasis open source,
maka tidak heran Anda juga akan mendapatkan aplikasi open source.
Demikian pula pada CMS, terdapat cukup banyak CMS open source, antara lain adalah:
1. e107.
Salah satu CMS favorit yang dibuat dengan kombinasi PHP dan MySQL. Dapat di customize dengan mudah dan terus dikembangkan.
2. PHP-Nuke.
Dengan PHP-Nuke, Anda dapat melakukan proses administrasi dan maintenance content untuk kebutuhan Intranet maupun Internet.
3. Joomla!.
Salah satu CMS yang terkenal dan digunakan mulai dari website sederhana hingga aplikasi corporate yang kompleks.
Masih cukup banyak CMS dengan masing-masing keunggulan dan
kelemahannya, beberapa yang populer adalah YACS, MODx, PHP-Fusion,
WordPress, Drupal, Xaraya, Plone, Mambo, PostNuke, phpBB, dan lain
sebagainya.
Wah, ternyata memilih CMS open source lebih pusing lagi! Mungkin
demikian komentar Anda. Sebaiknya Anda perlu mengenal CMS open source
secara umum lebih jauh lagi.
Kebanyakan CMS open source berjalan pada platform LAMP, apakah LAMP
itu? LAMP merupakan singkatan yang menunjukkan Linux, Apache, MySQL,
dan PHP yang memang keseluruhannya merupakan open source.
Jika Anda mengunjungi masing-masing situs CMS tersebut dan semakin
bingung karena semuanya mengaku bahwa CMS mereka merupakan solusi untuk
Anda, maka Anda mungkin akan mendapatkan pencerahan dengan melihat
siapa yang telah menggunakannya.
Saat mengevaluasi sebuah CMS, cari link yang menunjukkan situs yang
menggunakan CMS tersebut. Sebagai contoh, jika Anda melihat Mamboo, maka
CMS tersebut digunakan oleh banyak situs menarik dengan ukuran bisnis
relatif kecil dengan berbagai background.
Acuan selanjutnya, pastikan CMS tersebut masih terus dikembangkan
sehingga terus dilakukan perbaikan-perbaikan. Masuk dalam forum diskusi
juga dapat memberikan informasi berguna bagi Anda.
Jika dari seluruh referensi yang Anda dapatkan, Anda masih belum
mendapatkan gambaran yang cukup, maka langkah ini pasti akan
menjawabnya, yaitu gunakan versi demo! Situs www.opensourcecms.com
memberikan Anda dua jam akses demo untuk lebih dari 100 CMS open source
yang tersedia.
Membangun Sendiri CMS
Jika darah programmer Anda bergolak atau Anda memiliki suatu nama unik
yang menurut Anda cocok sebagai nama sebuah CMS, mungkin timbul
motivasi Anda untuk membuat sendiri CMS, atau paling tidak sekedar
mengetahui bagaimana membuat CMS.
Panduan pertama adalah membuat daftar kebutuhan pengguna, dimana pada
intinya CMS Anda akan mengijinkan content situs Intranet/Internet dapat
dengan mudah disimpan dan di manage didalam sebuah database, dengan
tambahan beberapa fitur seperti otorisasi pengguna atau tingkat
pengguna.
Sebuah interface yang mudah digunakan untuk melakukan proses add,
remove, dan modify isi merupakan sebuah keharusan. Lakukan pemrograman
secara OOP atau paling tidak secara modular, karena CMS Anda berpeluang
terus dikembangkan dan menjadi besar.
Gunakan bahasa pemrograman dan database yang Anda kuasai, atau
direkomendasikan. Untuk aplikasi web berbasis Linux, salah satu pilihan
Anda dapat menggunakan PHP dan MySQL, ataupun menggunakan ASP /
ASP.NET dan SQL Server untuk platform Windows.
Fokuskan dalam melakukan design database terlebih dahulu, design table
berikut field seperti table untuk menampung artikel, produk, dan
lain-lain.
CMS merupakan pengolahan content, karena itu content yang masuk dan
diolah harus valid, dalam artian Anda harus melakukan memproteksi
maksimal. Buat juga log untuk kegiatan detail pengguna agar dapat
dilakukan trace back untuk kegiatan yang telah terjadi. Setiap pengguna
CMS harus bertanggung jawab atas hak yang telah diberikan, sesuai
dengan level atau group security-nya.
Untuk estetika CMS, berbeda dengan saat Anda membangun situs multimedia
yang wah, pada CMS justru Anda seharusnya meminimalisasi desain,
tetapi memiliki interface yang atraktif. Google adalah contoh yang baik
dalam hal ini.
Jika Anda telah berhasil membuat sebuah basic CMS yang baik, maka akan
banyak ide yang dapat direalisasikan untuk pengembangannya. Contohnya
menambahkan WYSIWYG editor, menciptakan profile untuk masing-masing
pengguna CMS, atau tools untuk berkomunikasi lebih lanjut, seperti
forum publik, calendar, dan banyak lagi.
|
|
0 komentar:
Posting Komentar